Senin, 21 September 2009

Dua Tewas, Jazz Tabrak Pembatas Jalan

Bus Putri Jaya Terguling ke Sawah
INDRAMAYU
– Meskipun arus balik lebaran 2008 sudah relative sepi, namun kecelakan lalu lintas yang menelan korban jiwa masih saja terjadi. Kecelakaan kali ini dialami sebuah mobil Honda Jazz warna silver Nopol E 168 RI di jalan raya Krangkeng, Rabu (8/10). Mobil yang dikemudikan Drs Sanaji (40), warga Jl Perjuangan, Kelurahan Bojongsari, yang meluncur dari arah Indramayu menuju Cirebon tiba-tiba menabrak pembatas jalur. Akibatnya mobil tersebut ringsek pada bagian depan. Sanaji mengalami luka-luka serius pada bagian muka dan kakinya. Bahkan kaki sebelah kiri diduga mengalami patah tulang. Sementara penumpang di sebelahnya, Haryono (40), warga Jl Letnan Purbadi Indramayu, akhirnya meninggal dunia setelah mendapat perawatan di Puskesmas Krangkeng.
Menurut hasil pemeriksaan dr Nurpujiyanto Praba, korban meninggal kemungkinan karena mengalami luka pada bagian dalam akibat benturan yang sangat keras. Hal ini juga bisa dilihat dengan keluarnya darah dari mulut korban. “Korban sempat kami beri pertolongan, karena masih sempat mengeluh. Namun sekitar limabelas menit kemudian tensi darah dan nadi drop, setelah itu detak jantung tidak berdenyut lagi,” ungkap Nurpujiyanto.
Salah seorang saksi mata, Kamal Margono menuturkan, saat itu mobil Honda Jazz melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Indramayu menuju Cirebon. Ketika sampai di depan SMAN Krangkeng dimana terdapat pemisah jalur, tiba-tiba mobil tersebut menabrak pembatas. Mobil bahkan sempat berbalik arah dengan kondisi ringsek bagian depannya.
Saat itu juga warga bersama petugas dari Polsek Krangkeng langsung datang untuk memberikan pertolongan. Kapolres Indramayu AKBP Syamsudin Djanieb melalui Kapolsek Krangkeng AKP Ali Mashudi mengatakan, kecelakaan tunggal ini diduga terjadi akibat kelalaian pengemudi.
“Kemungkinan pengemudi kurang hati-hati, sehingga ketika ada pembatas jalur tidak mengetahui,” ujar Ali. Hingga saat ini petugas masih terus melakukan pemeriksaan untuk memastikan penyebab kecelakaan tunggal yang merenggut satu nyawa itu.
Sementara itu satu orang tewas dan puluhan korban terluka akibat bus Putri Jaya Nopol G 1573 FR menabrak penyebrang jalan, Rabu dini hari (8/10) di Raya Desa/Kecamatan Juntyinyuat, tepatnya di samping jembatan Blok Glayem. Korban tewas bernama Taryadi (20), warga Desa Limbangan, Kecamatan Juntinyuat. Sementara penumpang bus yang mengalami luka berat maupun ringan segera dilarikan ke RSUD.
Menurut informasi yang dihimpun Radar, saat itu korban sedang berjalan di sisi sebelah kanan, usai melihat hiburan organ tunggal di desa setempat. Dalam waktu bersamaan, sebuah bus sarat penumpang jurusan Tegal-Cirebon yang mengangkut pemudik melaju dari arah Cirebon menuju Indramayu, menyalip truk dari arah kanan jalan. Namun saat menyalip, bus tekor dan menabrak pejalan kaki. Korban tewas seketika di tempat kejadian perkara (TKP), sementara bus masuk ke areal pesawahan.
Puluhan penumpang yang berada di dalam bus, berteriak minta tolong. Sementara dua penumpang kritis akibat tubuhnya tergenjet jok. Sedangkan sopir bus saat itu langsung kabur. Suasana histeris terasa ketika puluhan penumpang yang berada di dalam bus berteriak ingin keluar. Petugas Polsek Juntinyuat dan warga segera mengeluarkan puluhan penumpang yang masih terjebak di dalam bus.
”Proses evakuasi terhadap korban juga mengalami kendala, karena bus masuk ke dalam areal sawah. Mereka yang berhasil dikeluarkan dari dalam bus, langsung dipindahkan ke bus lainnya untuk melanjutkan perjalanan. ”Saat bus menabrak penyeberang jalan, saya bersama istri sedang terlelap tidur. Saat bangun bus terbalik di pinggir jalan. Kami terpaksa memecahkan kaca bus bagian belakang, setelah itu baru bisa keluar lewat jendela,” tutur Roni (36), penumpang bus yang selamat, saat ditemui di UGD RSUD Indramayu. Sementara Kapolsek Juntinyuat, AKP H Susamto menjelaskan, kecelakaan tunggal itu diduga akibat sopir bus ngantuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar