Senin, 21 September 2009

Diduga Kuat Berbahan Spiritus dan Tiner

INDRAMAYU–Sampai saat ini, polisi belum secara resmi membeberkan hasil otopsi jenazah dan pemeriksaan uji toxin kandungan minuman beralkohol yang mengakibatkan puluhan warga Indramayu mati sia-sia. Belum terkuaknya penyebab kematian tersebut, memunculkan beragam dugaan soal apa sebenarnya kandungan di dalam minuman keras (miras) jenis Vodka Blending maupun W&N, yang telah menebar maut di sejumlah tempat di Kabupaten Indramayu.
Kedua jenis miras itu diyakini palsu dan mengandung racun berbahaya yang dioplos sembarangan. Semisal dicampur dengan spiritus maupun tiner (pengencer cat) yang juga merupakan jenis alkohol. Aroma dan warna spiritus, hampir sama dengan cairan pada miras jenis W&N yang airnya berwarna biru. Sedangkan thinner, kemungkinan menjadi salah satu bahan pembuatan miras jenis Vodka Blending.
Kemudian, meski sama-sama diproduksi oleh CV Sumber Baru Industri, Tangerang, namun keasliannya sangat diragukan. “Pakai botol sirup. Harganya juga murah,” ungkap Asmuni (38) salah satu anggota Satpol PP Kecamatan Kandanghaur, Rabu (8/10), sambil menunjukkan beberapa botol miras hasil razia di wilayah kerjanya.
Menurutnya, kemasan kedua botol miras maut itu memang terdapat ciri-ciri yang mencolok kepalsuannya. Seperti warna gambar tidak jelas, tutup botol yang mudah rusak, mudah ditiru, dan izin pada kemasan botolnya dari Depkes. “Dicium dari baunya, kedua miras itu sangat keras, dan mirip sekali dengan bau spiritus atau tiner,” katanya.
Di tempat terpisah, Karumkit Bhayangkara TK IV Indramayu Losarang, Kompol dr Asep Hendradiana SpAn MKes, mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan jenis racun yang telah menyebabkan kematian itu, karena belum menerima keterangan resmi dari lembaga terkait.
Namun berdasarkan gejala-gejala yang dialami hampir semua pasien, seperti kondisi kejang, perut mual, pusing, muntah-muntah dan pandangan mata menjadi lamur, salah satu zat yang ada di dalam kedua jenis miras itu, diduga itoksikasi (keracunan) alkohol jenis methanol.
Dari hasil identifikasi gejala pasien, ternyata miras palsu itu juga dapat membahayakan kesehatan saraf mata yang berakibat kebutaan disebabkan mengandung methanol berlebihan. “Jenis alkohol yang satu ini sangat berbahaya apabila dikonsumsi. Dapat mengakibatkan kondisi pasien krodit, kebutaan bahkan kematian,” tuturnya.
Dipaparkannya, alkohol adalah suatu golongan senyawa kimia organik yang terbagi dalam beberapa jenis. Seperti methanol, etanol, butanol, propanol dan lain-lain. Alkohol yang paling umum dikenal dalam masyarakat adalah jenis etanol (etil-alkohol). Alkohol inilah (etanol) yang terdapat dalam minuman keras untuk dikonsumsi. Tetapi jika minum alkohol secara berlebihan (over dosis), tetap membahayakan jiwa.
Miras yang mengandung ethanol, terang Asep, jika sering dikonsumsi menyebabkan peminumnya mengalami ketergantungan, produktivias tubuh menurun, depresi, serta menjadi penyebab terjadinya kecelakaan dan pendorong tindak kejahatan. Pencandu alkohol, juga kerap bersinggungan dengan bahan-bahan berbahaya lainnya seperi narkotika, heroin atau Napza. “Dari sisi kesehatan dampaknya akan sangat negatif. Dapat merusak susunan syaraf, kerusakan organ-organ tubuh, dan pada akhirnya menjemput kematian secara perlahan-lahan,” terangnya.
Sedangkan methanol banyak digunakan terutama di laboratorium-laboratorium kimia dan pabrik, karena unsurnya yang sangat kuat dibanding ethanol. Spiritus dan tiner juga salah satu jenis methanol. “Sedikit saja diminum, efeknya sangat buruk. Bisa mati secara cepat,” tandasnya. Untuk itu, Asep memperingatkan agar masyarakat tidak lagi mengonsumsi alkohol. Baik yang dikemas dalam minuman keras, maupun hasil racikan sendiri.

1 komentar:

  1. hi selamat bergabung di ADSCam boleh kunjuni blog aku barang kali butuh bantuan

    BalasHapus